Beberapa penelitian menemukan, kotoran telinga dapat berfungsi sebagai bakterisida yang dapat menghalangi pertumbuhan beberapa jenis bakteri yang merugikan.
Akan tetapi dalam kondisi kotoran telinga yang menumpuk justru menimbulkan masalah pendengaran dan ketidaknyamanan.
Kotoran telinga bisa untuk dibersihkan, akan tetapi berhati-hati dalam melakukannya, jangan sampai melakukannya secara sembrono atau terlalu terburu-buru.
Karena sangat dikhawatirkan terjadinya kerusaknya pada bagian-bagian sensitif pada telinga.
Anda juga harus memastikan tidak punya masalah infeksi telinga sebelum membersihkan lebih dalam.
Hal itu karena bisa menimbulkan masalah serius pada gendang telinga jika tetap melakukan tindakan pembersihan kotoran dalam telinga (ketika kondisi telinga sedang infeksi).
Selain itu, hindari pembersihan telinga jika sedang mengalami masalah gendang telinga yang sobek. Jangan melakukan pembersihan sebelum hal itu pulih benar.
Dalam kondisi gendang telinga yang sobek, maka lebih baik pergi ke dokter.
Cara membersihkan kotoran telinga yang menumpuk:
#1. Dengan larutan garam
Caranya campurkan 1 sendok teh garam ke dalam 125 cc air hangat (suam-suam kuku) di gelas, kemudian campur hingga garam larut. Lalu rendam kapas ke dalam larutan garam di gelas tersebut.
Ambil kapas yang sudah direndam tersebut, jika air berlebihan maka peras dahulu, kemudian jika menetesnya sudah sedikit, maka masukan beberapa tetes larutan garam tersebut ke dalam telinga (jangan berlebihan memasukan air larutan garam tersebut ke telinga).
Hingga akhirnya, larutan tersebut membasahi dan menggenangi liang telinga. Lakukan hal ini sambil duduk dan hati-hati, jangan sampai air yang masuk terlalu banyak.
Setelah beberapa saat kemudian, miringkan telinga tersebut ke bawah untuk menurunkan air larutan tersebut hingga keluar kembali semuanya.
#2. Menggunakan minyak zaitun
Ini salah satu cara yang paling aman untuk mengeluarkan kotoran telinga. Cara melakukannya, pertama-tama celupkan sepotong kapas ke dalam minyak zaitun yang hangat.
Setelah itu pada kapas, Anda peras kelebihan minyak yang ada di dalamnya, kemudian masukan dan tempatkan kapas di telinga hingga mengenai kotorannya, kemudian tunggu sekitar 5-15 menit. Lalu keluarkan kapas.
Anda bisa mengulangi beberapa kali hingga kotoran benar-benar sudah tidak menumpuk / berkurang.
#3. Baby oil
Karena produk Baby oil ini sangat lembut serta tidak memberikan efek samping pada kulit. Cara penggunannya seperti halnya yang dilakukan pada metode minyak zaitun diatas.
#4. Dengan minyak kelapa
Caranya dengan menuangkan minyak kelapa ke dalam sendok, lalu panaskan sendok (bisa dengan api lilin dan sebagainya) hingga akhirnya hangat.
Kemudian celupkan kapas bola (bisa dengan cotton bud), lalu peras sedikit.
Lalu masukan kapas yang dibuat menjadi berukuran kecil tersebut ke telinga Anda, dimana hangat dari minyak kelapa tersebut berkhasiat untuk merontokkan kotoran menumpuk yang ada di telinga.
#5. Dengan Gliserin
Ini menjadi cara rumahan yang sangat mudah untuk dilakukan. Caranya tuangkan 2 atau 3 tetes gliserin ke telinga. Kemudian bersihkan telinga dengan cotton bud, mudah kan?
#6. Cuka dan alkohol
Campur cuka dan alkohol. Kemudian semprotkan tetesannya ke telinga (dua tetes). Ambil kapas yang bersih dan lembut, pijat telinga bagian dalam.
Jika sudah dan kotoran belum hilang, ulangi sekali lagi proses ini sampai kotoran yang berlebihan bisa diangkat.
#7. Minyak kelapa
Tuangkan minyak kelapa ke dalam sendok, lalu panaskan sendok dengan api lilin. Setelah agak hangat, celupkan pada kapas bola.
Lalu kurangi kelebihan minyak, lalu pasang kapas berukuran kecil di telinga Anda.
Nantinya suhu hangat dari minyak kelapa akan merontokkan kotoran telinga.
#8. Bawang putih
Hancurkan atau haluskan bawang putih, lalu masukkan bawang putih ke sendok dan panaskan di atas lilin. Teteskan beberapa tetes minyak yang ada itu ke telinga.
#9. Hidrogen peroksida
Cara ini mingkin terdengar kimiawi, tetapi hidrogen peroksida adalah bahan alami.
Cara penggunannya, campurkan peroksida dengan air dengan komposisi yang sama, tuangkan cairan ke dalam kapas, lalu peras kapas dan masukkan cairan ke telinga.
#10. Cuka Apel
Cuka apel merupakan resep rumahan. Cara penggunannya, miringkan kepala Anda ke samping, lalu teteskan 2 atau 3 tetes cuka apel. Gulung bola kapas di telinga, dan biarkan selama satu jam.
loading...
#11. Menggunakan syringe
Menggunakan syringe berbentuk bulat mengantarkan air hangat ke dalam telinga. Untuk bisa mencegah efeknya berupa rasa pusing, gunakan air sesuai dengan suhu tubuh.
Metode ini jangan dilakukan pada seseorang yang memiliki gangguan lubang gendang telinga.
#12. Obat tetes telinga
Obat tetes telinga yang bisa dibeli bebas di apotek, digunakan agar kotoran telinga lebih mudah dikeluarkan.
Baca dosis dan cara pemakaian pada label obat tetes. Biasanya dalam penggunaan, perlu didiamkan sekitar 5 menit setelah diteteskan ke dalam telinga dengan memiringkan kepala.
Kemudian biarkan cairan keluar dengan memiringkan kepala ke posisi sebaliknya.
#13. Air hangat
Setelah Anda mandi, cuci telinga dengan air hangat. Hindari penggunaan air dingin atau panas karena bisa menyebabkan Anda terkena vertigo
#14. Datang ke dokter THT
Apabila kondisi kotoran telinga masih menumpuk dan “membandel”, hendaknya perlu bantuan dokter THT. Dokter tentunya akan mengeluarkan kotoran telinga yang mengeras menggunakan alat-alat yang steril, canggih dan lebih aman.
Dokter juga akan memberikan tips-tips yang tepat sesuai kondisi Anda, dalam merawat telingat dengan baik.
Perhatian!
Karena perihal kesehatan telinga yang benar-benar harus dijaga, maka ada hal-hal penting yang harus diketahui, yaitu hindari menggunakan cotton bud untuk membersihkan di bagian telinga yang benar-benar dalam.
Hal itu karena jaringan di dalam liang telinga yang sangat lunak, sehingga rentan terkena infeksi serta dapat merusak bagian gendang telinga.
Cotton bud tidak dianjurkan digunakan untuk membersihkan penumpukan kotoran telinga yang berlebihan.
Bahaya lainnya dari cotton bud, yaitu penggunaannya dikhawatirkan malah membuat kotoran telinga masuk lebih dalam ke liang telinga.
Hindari juga penggunaan "ear candling", yaitu alat yang berbentuk kerucut, cara penggunannya dengan dimasukkan ke dalam telinga, setelah itu panas dinyalakan di ujungnya, sehingga dapat mengeluarkan kotoran telinga.
Hanya saja timbul masalah dalam penggunan "ear candling", yaitu penggunaan alat ini memberikan tekanan yang “menghisap” kotoran telinga dari liang telinga, akan tetapi terlalu kuatnya tekanan hisap tersebut, sehingga beresiko menyebabkan gendang telinga sobek.
Bahaya lainnya mengakibatkan udara di dalam telinga menjadi sangat panas, yang malah mengakbiatkan terbakarnya telinga bagian dalam, ngeri kan?
Jangan semprotkan cairan ke dalam telinga dengan kuat, karena cairan dapat terdorong ke dalam liang telinga, hingga mengenai bagian membran timpani. Yang akibatnya menimbulkan masalah pada telinga bagian dalam.
Hati-hatilah dalam menggunakan zat hidrogen peroksida ke dalam telinga, karena larutan ini sangat kuat, yang dapat menumbulkan masalah pada telinga. Jika ingin menggunakannya, jangan sampai berlebihan.
Pentuig bagi Anda untuk rajin mengonsumsi Vitamin C, karena memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh secara umum, termasuk memiliki manfaat yang membantu menghilangkan tumpukan kotoran telinga secara alami.
Adapun ketika telinga masih saja terasa penuh kotoran setelah dibersihkan. Mislanya, seperti rasanya kotoran telinga terasa menumpuk kembali, padahal baru seminggu dibersihkan. Maka jika terjadi kejadian seperti ini, perlu berkonsultasi dengan dokter.
Penting diingat, untuk mengeluarkan sumbatan kotoran telinga dengan alat tertentu secara manual, sebaiknya dilakukan oleh dokter atau ahli medis.
Penyebab mengerasnya kotoran telinga:
- Sering membersihkan kotoran telinga menggunakan cotton bud, malah mengakibatkan kotoran telinga terdorong lebih ke dalam.
- Menyempitnya saluran telinga akibat penyakit kulit, tulang dan infeksi.
- Penggunaan alat bantu dengar.
- Penggunaan penyumbat telinga (earplug).
- Sebuah kesalahan jika membersihkan telinga menggunakan peniti, penjepit rambut, dan sapu tangan yang di pelintir ujungnya.
- Kondisi kotoran telinga yang terlalu kering.
Kotoran telinga terbentuk karena proses sekresi minyak dan pengelupasan sel epitel liang telinga luar. Kotoran telinga sebenarnya berfungsi untuk menangkap kotoran dan debu.
Sehingga benda-benda asing yang masuk ke dalam lubang telinga tidak bisa masuk ke gendang telinga, agar tidak terjadi infeksi. Kotoran telinga juga berfungsi untuk melindungi lubang telinga dari masuknya air.
Kotoran telinga sebenarnya dapat terdorong keluar perlahan-lahan dengan sendirinya. Tetapi bisa juga tidak mau keluar sehingga semakin menumpuk lalu mengeras.
Kotoran telinga yang mengeras umumnya terjadi pada anak-anak karena jarang membersihkan kotoran telinga. Dan terjadi pada lansia karena sering menggunakan alat bantu dengar sehingga lubang telinga tersumbat.
Menurut para ahli, tubuh yang kekurangan aupan asam lemak Omega 3, seng, dan magnesium memberikan akibat buruk berupa munculnya kotoran telinga yang berlebihan. Jika diabaikan akan menumpuk jauh di dalam saluran telinga
Yang sangat parahnya akibat kotoran telinga yang terus menumpuk adalah menyebabkan kehilangan pendengaran.
Penumpukan kotoran telinga perlu segera dapat ditangani. Sangat dikhawatirkan terjadinya komplikasi, yaitu vertigo, nyeri telinga, infeksi saluran telinga luar & tengah, dan terbentuknya lubang pada gendang telinga.
Segera periksakan diri ke dokter ketika mengalami nyeri pada telinga, kehilangan fungsi pendengaran, pusing, gatal-gatal parah pada telinga dan keluar bau tidak sedap dari telinga.
Jika Kotoran Telinga Berstekstur Keras
Menurut dr Agus Subagio, SpTHT seperti yang dilansir dari Detik.com, bahwa kerasnya kotoran telinga terjadi akibat terdorongnya kotoran pada liang telinga ke dalam. Hal ini menyebabkan kotoran telinga mengeras, selain itu juga susah dibersihkan.
dr Agus menjelaskan untuk bisa mengatasi kotoran telinga yang sudah terlanjur mengeras, maka harus berkonsultasi ke dokter. Hal itu karena kondisi kotoran telinga yang keras dan juga susah untuk dikeluarkan.
Biasanya, dokter akan memberikan obat tetes selama tiga sampai tujuh hari. Hal ini agar kotoran di telinga melunak, setelah itu baru dibersihkan.
0 Komentar