Wisata Cogekan Pangandaran adalah salah satu tempat wisata yang ada di
Dusun Cogekan. Alamat lengkapnya adalah di RT 9 RW 3, Kecamatan Mangunjaya
Kabupaten
Pangandaran
. Akan tetapi pada tahun ini terjadi kemarau panjang yang dirasakan oleh
seluruh masyarakat. Bahkan tempat wisata yang sebelumnya sangat ramai
pengunjung tersebut juga terkena dampaknya.
Tempat wisata satu ini sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat karena memang sangat cocok dijadikan sebagai tempat pemancingan. Tak hanya masyarakat setempat saja yang biasanya mengunjungi tempat ini, akan tetapi banyak juga yang berasal dari luar daerah lainnya. Namun, akibat adanya musim kemarau yang cukup panjang ini, maka berdampak terhadap kondisi yang ada di dalam wisata tersebut, sehingga harus dihentikan sementara.
Dilansir dari harapanrakyat.com, wisata Cogekan Pangandaran memiliki wilayah kolam yang cukup luas, bahkan hingga mencapai 2 hektar. Musim kemarau yang melanda tersebut membuat wilayah kolamnya menjadi kering kerontang dan sangat gersang. Padahal, ketika air kolam sedang melimpah maka banyak masyarakat yang akan menyebar jala dan memancing dengan santai. Salah satu pamong desa, Kasmin juga menuturkan jika tempat kolam yang ada di Cogekan, memiliki banyak pengunjung.
Kasman, Sekretaris DesaKertajaya juga menjelaskan jika hingga kini wisata Cogekan juga bergantung pada saluran air yang letaknya berada di dekat lokasi. Namun, hal tersebut sama saja karena di daerah saluran air,yakni sungai induk Citanduy juga mengalami hal yang sama. Sungai tersebut juga mengalami masalah kekeringan, bahkan bisa dibilang jika tingkatannya lebih parah dibandingkan CogekanPangandaran.
Kekeringan tersebut membawa dampak yang cukup besar bagi seluruh masyarakat, khususnya juga pada wisata Cogekan Pangandaran karena sampai-sampai harus berhenti beroperasi selama kurun waktu yang tidak diketahui. Hal tersebut tentunya membuat para pengunjung menjadi kehilangan tempat bagus untuk memancing.
“Kekeringan tak hanya memberikan dampak kepada warga dusun Cogekan saja, melainkan juga melanda tempat wisatanya. Hal tersebut secara otomatis juga membuat para pedagang yang menggantungkan nasibnya lewat berjualan di sekitar kolam pemancingan juga terpaksa harus berhenti,” tutur Kasmin melanjutkan.
Padahal menurut pengakuan Kasmin, sudah ada dana bantuan yang masuk, yakni sebesar Rp 100 juta. Bantuan yang masuk tersebut berasal dari provinsi dan itu merupakan jumlah yang sangat cukup untuk mengelola kembali wisata Cogekan Pangandaran.
“Saya sangat bersyukur pihak pemerintah provinsi ikut membantu dalam memberikan sumbangan dana. Harapannya adalah di masa depan, pihak pemerintah kabupaten dan bahkan pusat dapat memberikan sumbangan serta kontribusi terhadap tempat wisata satu ini dan tentunya membuatnya menjadi lebih baik serta layak untuk dikunjungi,” tuturnya.
Menurut penuturan dari sumber yang lainnya, yakni NtungCasmudi, Sekretaris Camat Mangunjaya, juga menyampaikan jika sebelum kekeringan seperti sekarang ini, CogekanPangandaran tidak pernah yang namanya sepi pengunjung. Seluruh para mancing mania yang berasal dari berbagai kota berbondong-bondong menyalurkan hobinya dan bersantai di tempat satu ini.
“Pengunjung tidak hanya dari masyarakat setempat saja atau sekitar Pangandaran saja. Pemancing justru didominasi oleh orang-orang yang berasal dari luar Pangandaran, seperti Cilapan dan Ciamis khususnya. Namun, karena kemarau adalah kehendak alam, maka tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu musim ini segera berhenti dan hujan turun,” tutur Ntung.
Sebenarnya, selain masalah kemarau yang membuat tempat menjadi kekeringan, ada lagi masalah yang perlu diatasi oleh pemerintah daerah serta pengelola wisata, yakni masalah perawatan. Tempat wisata ini cenderung kurang diperhatikan, padahal banyak sekali orang-orang yang menaruh minat lebih pada tempat satu ini.
Bahkan, banyak yang mengharapkan jika tempat ini tidak hanya menjadi sebagai wisata pancing saja. Jika ada bantuan dana yang cukup serta pengelolaan yang terencana, tempat ini bisa dipoles lagi dan dibentuk taman bermain yang bagus. Hal itu akan semakin menarik banyak keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburannya.
Menurut Ntung, pada dasarnya tempat wisata satu ini sudah memiliki wilayah yang potensial. Tinggal bagaimana strategi pengelolaannya. Pada intinya, apabila semua komponen bersatu maka akan selalu ada harapan baru untuk semakin meningkatkan kualitas serta kemenarikan wisata Cogekan Pangandaran.
Tempat wisata satu ini sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat karena memang sangat cocok dijadikan sebagai tempat pemancingan. Tak hanya masyarakat setempat saja yang biasanya mengunjungi tempat ini, akan tetapi banyak juga yang berasal dari luar daerah lainnya. Namun, akibat adanya musim kemarau yang cukup panjang ini, maka berdampak terhadap kondisi yang ada di dalam wisata tersebut, sehingga harus dihentikan sementara.
Dilansir dari harapanrakyat.com, wisata Cogekan Pangandaran memiliki wilayah kolam yang cukup luas, bahkan hingga mencapai 2 hektar. Musim kemarau yang melanda tersebut membuat wilayah kolamnya menjadi kering kerontang dan sangat gersang. Padahal, ketika air kolam sedang melimpah maka banyak masyarakat yang akan menyebar jala dan memancing dengan santai. Salah satu pamong desa, Kasmin juga menuturkan jika tempat kolam yang ada di Cogekan, memiliki banyak pengunjung.
Kasman, Sekretaris DesaKertajaya juga menjelaskan jika hingga kini wisata Cogekan juga bergantung pada saluran air yang letaknya berada di dekat lokasi. Namun, hal tersebut sama saja karena di daerah saluran air,yakni sungai induk Citanduy juga mengalami hal yang sama. Sungai tersebut juga mengalami masalah kekeringan, bahkan bisa dibilang jika tingkatannya lebih parah dibandingkan CogekanPangandaran.
Kekeringan tersebut membawa dampak yang cukup besar bagi seluruh masyarakat, khususnya juga pada wisata Cogekan Pangandaran karena sampai-sampai harus berhenti beroperasi selama kurun waktu yang tidak diketahui. Hal tersebut tentunya membuat para pengunjung menjadi kehilangan tempat bagus untuk memancing.
“Kekeringan tak hanya memberikan dampak kepada warga dusun Cogekan saja, melainkan juga melanda tempat wisatanya. Hal tersebut secara otomatis juga membuat para pedagang yang menggantungkan nasibnya lewat berjualan di sekitar kolam pemancingan juga terpaksa harus berhenti,” tutur Kasmin melanjutkan.
Padahal menurut pengakuan Kasmin, sudah ada dana bantuan yang masuk, yakni sebesar Rp 100 juta. Bantuan yang masuk tersebut berasal dari provinsi dan itu merupakan jumlah yang sangat cukup untuk mengelola kembali wisata Cogekan Pangandaran.
“Saya sangat bersyukur pihak pemerintah provinsi ikut membantu dalam memberikan sumbangan dana. Harapannya adalah di masa depan, pihak pemerintah kabupaten dan bahkan pusat dapat memberikan sumbangan serta kontribusi terhadap tempat wisata satu ini dan tentunya membuatnya menjadi lebih baik serta layak untuk dikunjungi,” tuturnya.
Menurut penuturan dari sumber yang lainnya, yakni NtungCasmudi, Sekretaris Camat Mangunjaya, juga menyampaikan jika sebelum kekeringan seperti sekarang ini, CogekanPangandaran tidak pernah yang namanya sepi pengunjung. Seluruh para mancing mania yang berasal dari berbagai kota berbondong-bondong menyalurkan hobinya dan bersantai di tempat satu ini.
“Pengunjung tidak hanya dari masyarakat setempat saja atau sekitar Pangandaran saja. Pemancing justru didominasi oleh orang-orang yang berasal dari luar Pangandaran, seperti Cilapan dan Ciamis khususnya. Namun, karena kemarau adalah kehendak alam, maka tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu musim ini segera berhenti dan hujan turun,” tutur Ntung.
Sebenarnya, selain masalah kemarau yang membuat tempat menjadi kekeringan, ada lagi masalah yang perlu diatasi oleh pemerintah daerah serta pengelola wisata, yakni masalah perawatan. Tempat wisata ini cenderung kurang diperhatikan, padahal banyak sekali orang-orang yang menaruh minat lebih pada tempat satu ini.
Bahkan, banyak yang mengharapkan jika tempat ini tidak hanya menjadi sebagai wisata pancing saja. Jika ada bantuan dana yang cukup serta pengelolaan yang terencana, tempat ini bisa dipoles lagi dan dibentuk taman bermain yang bagus. Hal itu akan semakin menarik banyak keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburannya.
Menurut Ntung, pada dasarnya tempat wisata satu ini sudah memiliki wilayah yang potensial. Tinggal bagaimana strategi pengelolaannya. Pada intinya, apabila semua komponen bersatu maka akan selalu ada harapan baru untuk semakin meningkatkan kualitas serta kemenarikan wisata Cogekan Pangandaran.
0 Komentar